Sebanyak 3 mahasiswa Magister Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” mengikuti International Conference dengan tema Media Massa dan Komunikasi di Asia Tenggara 2023 yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Indonesia Alumni Wartawan Surabaya (STIKOSA-AWS). Acara tersebut berlangsung pada tanggal 8 Maret 2023 dan merupakan internasional conference yang ketiga kalinya. Acara ini berfokus pada bisnis, manajemen, adminitrasi, politik, sosial dan budaya. Acara tersebut dipandu oleh Kiki Landari dan menghadirkan 3 (tiga) pembicara utama dan 6 (enam) pembicara undangan dari berbagai negara. Acara yang dilakukan melalui zoom meeting diikuti oleh para dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
Sebagai pembicara kunci dalam acara tesebut adalah Dr. Meithiana Indrasari,ST.,MM yang sekaligus menjadi Ketua STIKOSA-AWS , Menteri Kominfo RI yang diwakili oleh Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo RI, Usman Kansong, dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc., Ph.D. Selanjutnya yang menjadi pembicara tamu adalah Prof. Dr. Aman Agarwal dari Indian Institute of Finance, Dr. Muhammet Erbay dari Selcuk University, Turkey, Dr. Carolina D. Ditan dari Jose Rizal University Philipines, Dr. Mujtaba M. Momin dari American University of Middle-East, Kuwait, Dr. Ifit Novitasari dari Universitas Islam Malang, serta Dr. Eko Pamuji,M.I.Kom Kaprodi Stikosa.
Pada kesempatan tersebut Dr Meithiana Indrasari, ST.,MM menyampaikan program kolaborasi Digipreneur Talent Scouting yang dilakukan dengan pelatihan dan pendampingan serta praktik bisnis. Peserta kegiatan ini langsung siap menghadapi pasar dan dunia kerja. Selanjutnya Usman Kansong yang mewakili Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI menyampaikan perhatian pemerintah tentang pengembangan literasi digital untuk meningkatkan stabilitas nasional termasuk perekonomian di Indonesia. Program Literasi digital melingkupi empat aspek, yakni etika digital, skala digital, keamanan digital dan budaya digital.
Emil Darkak selaku Wakil Gubernur Jawa Timur mengapresiasi atas terselenggaranya acara Konferensi Media Massa dan Komunikasi di Asia Tenggara 2023. Emil Dardak berharap acara ini dapat menyuguhkan pengalaman dan juga meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana teknologi dan media komunikasi mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Didalamnya termasuk aktivitas politik, sosial, budaya, bahkan kesehatan. Dari ketiga pembicara kunci dapat dipetik simpulan bahwasanya acara ini memiliki garis besar pada percepatan transformasi digital yang dapat dirasakan oleh masyarakat, khususnya pelaku perekonomian digital dari segala aspek kehidupan.
Bergeser pada pembicara tamu pertama, Prof. Dr. Aman Agarwal dari Indian Institute of Finance menyampaikan bahwa teknologi komunikasi telah mempengaruhi cara media atau institusi berinteraksi dan memainkan peranan penting dalam 20-25 tahun terakhir. Dr Aman Agarwal mempresentasikan karya-nya yang fokus pada pertumbuhan dimasa yang tidak pasti ketika covid-19. Ada empat bagian yang disuguhkan yakni, bertumbuh dalam waktu yang tidak pasti, kisah India, model pertumbuhan, dan terakhir inti dari komunikasi. Baginya, tantangan kedepan adalah bagaimana memperbaiki infrastuktur komunikasi di seluruh dunia.
Pembicara kedua, Dr. Muhammet Erbay dari Selcuk University Turki, menyampaikan kemunculan industri di dunia yaitu pariwisata film. Secara singkat pariwisata film dapat didefinisikan sebagai kegiatan wisata yang terjadi sebagai akibat dari pertunjukan tempat di film dan film serial televisi dan serial televisi dapat mengubah dan membentuk cara pandang wisatawan terhadap Sejarah, budaya orang dan negara. Ia mencontohkan terkait dengan bagaimana perkembangan industri film di Turki yang sampai saat ini diminati oleh berbagai masyarakat yang tidak hanya dari Turki, melainkan juga berbagai masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
Pembicara ketiga, Dr. Carolina D. Ditan dari Jose Rizal University Philipines. Beliau menyampaikan tentang pengertian persinggungan teknologi komunikasi Media dan kemajuan bisnis. Baginya, teknologi telah membuat komunikasi hadir dalam media yang berbeda dan ruang itu memungkinkan interaksi antar negara. Dunia global telah mengubah konsep komunikasi dan berbagi pengetahuan terkait dengan teknologi inovatif. Teknologi terkait dengan komunikasi berkontribusi pada akses pengetahuan dan ini telah berkembang melalui digital komunikasi, jaringan, dan media komunikasi. Dari situ kegunaan teknologi komunikasi akan semakin bermanfaat.
Pembicara keempat, Dr. Mujtaba M. Momin dari American University of Middle-East, Kuwait. Beliau berbicara singkat tentang betapa pentingnya komunikasi perusahaan hari ini. Baginya, apa yang disampaikan ini dapat benar-benar memberikan lebih banyak jalan bagi mahasiswa supaya mengenal media massa atau komunikasi. Ia secara tidak langsung memberi contoh komunikasi perusahaan dengan menampilkan slide terkait kampus-nya. Baginya, organisasi mulai hari ini harus sadar dan siap menghadapi serta memahami konsep komunikasi organisasi. Komunikasi korporat tidak hanya persoalan media sosial melainkan efisiensi kerja.
Pembicara kelima, Dr. Ifit Novitasari dari Universitas Islam Malang. Beliau secara garis besar menjelaskan skil di abad ke-21 meliputi tiga hal. Pertama, literasi dasar. Kedua, kompetensi. Ketiga, karakter. Komunikasi menjadi hal penting karena masuk dalam kategori nomor dua, yakni kompetensi. Ketiga komponen ini penting sekali dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Bagian penting dari keterampilan abad ke-21 yang dibutuhkan untuk berkolaborasi membangun kebaikan. Hubungan meningkatkan produktivitas, mengurangi kesalahpahaman, dan membangun kebaikan citra dan merek dalam karya yang semakin kompleks dan terhubung secara global.
Terakhir pembicara keenam, Dr. Eko Pamuji,M.I.Kom Kaprodi Stikosa. Beliau secara singkat menyampaikan bisnis media massa di era digital. Model bisnis media cetak di era digital yaitu profit media media spider dapat digunakans ebagai model bisnis untuk menciptakan ketahanan media cetak dalam situasi saat ini. Dengan melibatkan semua Port Jaringan media dan non media yang ada menjadi sistemik Jaringan kajian ini pada akhirnya menyediakan dan menawarkan sedikit dari kondisi massa industri media di Indonesia khususnya media cetak di era digital yang menonjol berada dalam situasi di mana masih mempertahankan media cetak dan pada pada saat yang sama media harus mengadopsi dua digitalisasi harus memenuhi perusahaan mereka. (Bekti, 26032023)