Strategi Pemenangan Dalam Pemilu 2024

Dalam upaya mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Umum yang akan digelar tanggal 14 Februari 2024, Program Magister Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD” menyelenggarakan diskusi bertema ““STRATEGI PEMENANGAN CALON ANGGOTA LEGISLATIF PADA PEMILU 2024”. Kegiatan diskusi tersebut menghadirkan 2 narasumber yaitu Dr. Supardal, M.Si dalam kapasitasnya sebagai Staf pengajar di MIP STPMD “APMD” dan Dwi Candra Putra, SP., M.I.P, dalam kapasitanya sebagai Anggota DPRD Kota Yogyakarta Fraksi Nasdem dan sekaligus Ketua Pemenangan Nasdem.

Tangkapan layar Diskusi, 18 November 2023

Dalam paparannya, Dr. Supardal menjelaskan bahwa pemilu merupakan ajang untuk memilih calon-calon pejabat publik mulai dari Calon Presiden/Wakil Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota dan juga termasuk didalamnya Calon Anggota Legislatif baik di DPR, DPD maupun di DPRD baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Begitu pentingnya pemilu dalam menjaga keberlangsungan kepemimpinan dilambaga Eksekutif dan Legislatif maka proses tersebut harus dilakukan secara Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil atau LUBER dan JURDIL.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa seorang calon boleh melakukan apa saja sejauh tidak dilarang oleh undang-undang dan peraturan lainya. Namun ia menegaskan bahwa yang lebih utama adalah adu gagasan, “Ide dan Gagasan merupakan janji politik yang bisa ditagih oleh pemilih atau konstituen sehingga hal itu merupaan hutang”. Namun disayangkan hingga saat ini praktek praktek transaksiaonal dalam politik masih kerap terjadi sehingga apabila hal tersebut terus berlaku maka tidak menutup kemungkinan jabatan hanya sekedar praktek “jual-beli” semata.

Apa yang menjadi kekhawatiran Dr. Supardal juga dirasakan oleh Dwi Candra Putra, SP., M.I.P, yang merupakan Calon terpilih pada Pemilu 2019 dan saat ini menjadi Anggota DPRD Kota Yogyakarta dari Fraksi Nasdem. Ia menyadari betul bahwa masyarakat saat ini sebagian besar masih pragmatis dalam memandang kontestasi baik dalam pemilu maupun pemilukada. Bahkan Pemilihan Kepala Desa sekalipun ternyata praktek-praktek pragmatisme politik juga terjadi. Tugas kita bersama adalah untuk memberikan pencerahan politik dan sekaligus pendidikan politik, tegas Candra sapaan akrabnya.

Diskusi yang digelar secara santai namun serius tersebut dimoderatori oleh Dr. Adji Suradji Muhammad, S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Program Magister Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”. Acara diskusi dibuka oleh Direktur Program Pascasarjana, Dr. Sugiyanto, M.M. Ia memberikan apresiasi kepada Panitia, Peserta dan khususnya kepada kedua narasumber yang telah meluangkan waktu dan pikiranya dalam memajukan perpolitikan di Indonesia secara umum dan Yogyakarta secara khusus.